Mudahnya mendapatkan INCOME dari sini

lowongan kerja di rumah

Bisnis Berprospek Dunia

Jutaan orang telah berhasil lepas dari kemiskinan, andapun bisa,lepaskan anda dari himpitan hidup.

Selasa, 03 Februari 2009

Massa Lempar KETUA DPRD SUMUT Pakai Gelas


MEDAN, SELASA — Ketua DPRD Sumatera Utara H Abdul Azis Angkat meninggal dunia dalam sebuah aksi unjuk rasa anarkis yang digelar para pendukung pembentukan Provinsi Tapanuli yang berlangsung di Gedung DPRD Sumut di Medan, Selasa (3/2).

Azis sempat dilarikan ke Rumah Sakit Glen Eagles Medan dengan menggunakan truk pemburu preman milik Poltabes Medan, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Peristiwa bermula ketika sekitar 1.000 massa pendukung Provinsi Tapanuli mendatangi Gedung DPRD Sumut sekitar pukul 10.00. Setelah beberapa saat berorasi di luar gedung, mereka kemudian merangsek ke ruangan rapat paripurna.

Ketika itu tengah berlangsung rapat paripurna dengan agenda pembahasan Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah yang dipimpin langsung oleh Azis Angkat.

Sekitar pukul 10.33 Azis yang baru saja membuka rapat paripurna langsung menskors rapat ketika massa berhasil menerobos masuk. Para pimpinan dewan, termasuk Azis Angkat dan Sekdaprov Sumut RE Nainggolan, terpaksa diungsikan ke ruang pimpinan yang persis berada di belakang ruangan paripurna.

Massa yang beringas membawa sebuah peti mati ke dalam ruangan rapat paripurna. Mereka juga membawa spanduk dan poster-poster yang berisi tuntutan mereka terhadap pembentukan Provinsi Tapanuli. Secara bergantian mereka juga melakukan orasi.

Sekitar pukul 11.30, dengan dikawal aparat kepolisian, Azis Angkat kemudian diungsikan ke ruangan Fraksi Partai Golkar yang terletak di lantai dasar gedung Dewan.

Kejadian itu mendapat aksi penentangan dari massa yang kemudian melempari rombongan polisi yang membawa Azis Angkat dengan berbagai macam benda, termasuk dengan gelas-gelas yang terdapat di atas meja para anggota dewan.

Tidak cukup sampai di situ, Azis Angkat terus diikuti massa sampai ke ruangan Fraksi Partai Golkar. Di tempat itu ia mendapat caci maki, ditarik-tarik, dan bahkan harus menerima perlakuan tidak pantas dari sejumlah pengunjuk rasa tanpa ada yang bisa menghalangi.

Diduga tak kuat menahan serangan, Azis Angkat pun terkapar dan kemudian dilarikan ke rumah sakit. Proses evakuasi sendiri tidak berjalan dengan lancar.
Sebanyak delapan staf DPRD Sumut yang mengangkat tubuh Azis untuk dibawa ke rumah sakit sempat dihalang-halangi massa. Mereka bahkan menuding Azis pura-pura sakit.

Di tengah aksi massa yang mencoba menghalangi, dengan susah payah tubuh Azis Angkat berhasil dinaikkan ke truk pemburu preman yang tengah parkir di halaman samping gedung Dewan. Truk polisi tersebut bahkan juga tidak bisa langsung keluar gedung dewan karena terus dihalangi massa.

Petugas Rumah Sakit Glen Eagles Internasional sempat berupaya memberikan pertolongan, tetapi sudah terlambat, nyawa Azis Angkat tidak bisa diselamatkan. "Ini sudah terlambat," ujar seorang petugas di rumah sakit itu.

Azis Angkat yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut itu dilantik menjadi Ketua DPRD Sumut pada 27 November 2008. Ia menggantikan H Abdul Wahab Dalimunthe yang mengundurkan diri karena maju menjadi caleg dari Partai Demokrat.

Sebelum berkiprah di Partai Golkar, politisi kelahiran 10 Januari 1958 itu tercatat sebagai dosen di Universitas Negeri Medan. Pendidikan S-2 suami Turnalis Siregar itu diraihnya di Universitas Sumatera Utara.(Nabilputri Sumber : Ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar